Senin, 30 April 2018

Vclass Sistem Informasi Perbankan

5 BANK TERTUA DI INDONESIA

1.      Bank OCBC

Bank OCBC NISP Tbk (dahulu Bank NISP Tbk) (NISP) didirikan tanggal 04 April 1941 dengan nama NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1941. Kantor pusat NISP terletak di OCBC NISP Tower, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 25 (Casablanca), Jakarta 12940 – Indonesia. Saat ini, Bank OCBC NISP memiliki 46 kantor cabang, 249 kantor cabang pembantu, 22 kantor kas, 10 kantor cabang syariah dan 12 payment point.
Pada awal pendiriannya, NISP beroperasi sebagai bank tabungan kemudian tanggal  20 Juli 1967 NISP memperoleh izin untuk beroperasi sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia. Lalu tanggal 08 September 2009 NISP memperoleh ijin unit usaha syariah Berdasarkan Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia, NISP mulai melakukan kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah pada tanggal 12 Oktober 2009.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Bank OCBC NISP Tbk adalah OCBC Overseas Investments Pte. Ltd., dengan persentase kepemilikan sebesar 85,08%. OCBC Overseas Investments Pte. Ltd. merupakan anak perusahaan dari Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC Bank), yang berkedudukan di singapura.

2.      Bank QNB Indonesia



Bank QNB Indonesia Tbk (dahulu Bank QNB Kesawan Tbk) (BKSW) didirikan 01 April 1913 dengan nama N.V Chungwha Shangyeh Maatschappij (The Chinese Trading Company Limited). Kantor pusat BKSW berlokasi di QNB Tower, 18 Parc SCBD, Jl. Jend. Sudirman Kavling 52-53, Jakarta. Bank QNB mempunyai 1 kantor pusat non-operasional, 15 kantor cabang, dan 34 kantor cabang pembantu di seluruh Indonesia.
Bank QNB Indonesia beberapa kali melakukan perubahan nama, antara lain:
1.      N.V Chungwha Shangyeh Maatschappij,
2.      Bank Kesawan Tbk,
3.      Bank QNB Kesawan Tbk, per 21 Oktober 2011
4.      Bank QNB Indonesia Tbk, per 07 Nopember 2014
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Bank QNB Indonesia Tbk,  yaitu: Qatar National Bank Q.P.S.C (Qatari Public Shareholding Company) (pengendali) (82,59%) dan PT Bosowa Kapital (8,35%). Qatar National Bank SAQ merupakan bagian dari Qatar National Bank Group.
Bank QNB memperoleh izin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1958. Pada tanggal 22 Februari 1996, Bank QNB izin sebagai bank devisa dari Bank Indonesia. Kemudian tanggal 16 Agustus 1996, memperoleh izin sebagai bank Persepsi Kas Negara dari Menteri Keuangan Republik Indonesia.
3.      Bank Woori Saudara


Bank Woori Saudara sebelumnya dikenal sebagai Bank Himpunan Saudara 1906 adalah lembaga keuangan yang berbasis di Indonesia. Bank ini menawarkan produk dan jasa yang terdiri dari produk pendanaan, yang termasuk tabungan, tabungan berjangka, tabungan pensiun, tabungan karyawan, deposito berjangka, produk pinjaman, yang meliputi pinjaman karyawan, pinjaman pensiun, pinjaman pekerja, kredit perumahan, mikro dan pinjaman bisnis pasar menengah, program linkage, jaminan obligasi, dan trade finance, dan produk perbankan lainnya, yang termasuk bancassurance, dan perbankan pribadi perbankan internasional, yang menawarkan remittance dan cash asing melalui bank koresponden dan uang operator, keuangan dan jasa perdagangan, dan jasa kustodian yang terdiri dari menjaga aman, penanganan transaksi, layanan perbankan korporasi, dan administrasi dana seperti bank kustodian reksa dana.
Pada saat akuisisi pada tahun 1993, Bank Woori Saudara adalah pertukaran-lisensi bank umum menengah dengan aset mendekati US $ 2 juta. Dengan fokus bisnis di konsumen, usaha kecil-menengah dan perbankan korporasi, Bank Woori Saudara telah berkembang asetnya sekitar US $ 500 juta pada tahun 2011, dengan 107 kantor cabang yang melayani kota-kota besar di seluruh Jawa, Bali, dan Sumatera Selatan (Palembang).
Kemajuan saat menyebabkan kemajuan lain bank untuk publik menawarkan sahamnya melalui Bursa Efek Jakarta pada bulan Desember 2006. Bank juga memperoleh izin dari Badan Pengawas Pasar Modal Indonesia (Bapepam) untuk beroperasi sebagai Bank Kustodian.
Pada tahun 2011 Bank Woori Saudara menerbitkan obligasi pertama Bank dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah pokok maksimum sekitar Rp 250 miliar. Karena sukses Obligasi pertama, pada tahun 2012 Bank Woori Saudara menerbitkan Obligasi Rp 300 miliar dengan tingkat bunga tetap, dan berhasil menyerap oleh pasar modal. Meski begitu, bank secara konsisten peringkat di antara top di perbankan Indonesia, yang mencerminkan dedikasi Medco Group untuk manajemen yang profesional dalam menegakkan prinsip-prinsip praktek terbaik di industri keuangan.
Sebagai upaya untuk mencapai visi menjadi Bank dari kategori BUKU 2, Bank Saudara memulai kemitraan strategis dengan Woori Bank Korea dan Bank Woori Indonesia. Kemitraan strategis ini diwujudkan dalam penandatanganan skema akuisisi pada 15 Maret 2013; skema akuisisi telah disetujui oleh pemegang saham Bank dalam Rapat Luar Biasa Bank (RUPSLB) pada 27 Juli 2012 lalu ditegaskan kembali dalam RUPSLB pada tanggal 2 April 2013 dan disetujui oleh Bank Sentral (Bank Indonesia) pada tanggal 30 Desember 2013. Selanjutnya, Keuangan layanan Authority (OJK) dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia secara resmi menyetujui merger dari Woori Bank Indonesia (BWI) ke Bank Saudara pada tanggal 30 Desember 2014. pada 26 Februari 2015 bank merger mengumumkan nama baru dan logo dari "Bank Woori Saudara . "

4.      Bank Tabungan Negara
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk adalah Negara Republik Indonesia, dengan persentase kepemilikan sebesar 60,03%.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Bank BTN adalah menjalankan kegiatan umum perbankan, termasuk melakukan kegiatan Bank berdasarkan prinsip syariah. Bank BTN mulai melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah sejak 14 Februari 2005.
Pada tanggal 08 Desember 2009, BBTN memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BBTN (IPO) Seri B kepada masyarakat sebanyak 2.360.057.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp800,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 17 Desember 2009.
5.      Bank Rakyat Indonesia
BRI adalah salah satu bank besar miliki pemerintah pusat Republik Indonesia yang bergerak dibidang jasa keuangan. BRI bisa dibilang bank tertua karena sudah berdiri sebelum Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1895. Sebelum berganti nama menjadi BRI, dulunya bank ini bernama "De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden". Itulah nama bank BRI yang berdiri pada masa penjajahan Hindia Belanda di Indonesia, oleh sebab itu namanya menggunakan bahasa Belanda. Bila diartikan dalam bahasa Indonesia, artinya "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto".
Sejarah berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) tidak lepas dari peran salah satu tokoh bernama Raden Bei Aria Wiraatmadja. Ia merupakan pria asli kelahiran Banyumas yang mengabdi kepada pemerintahan Belanda di Karesidenan Banyumas. Pria kelahiran bulan Agustus 1831 ini sangat dipercaya oleh Belanda sehingga karirnya di pemerintahan terbilang cukup melejit. Pada tahun 1902 ia sudah menyandang gelar Arya di Karesidenan Banyumas.

Singkat cerita, ia merupakan pendiri Bank BRI pada waktu itu. Bank BRI didirikan pada tanggal 16 Desember 1895 (masih dalam masa penjajahan Belanda). Pada awal berdiri, nama bank ini bukan lah Bank Rakyat Indonesia BRI (sekarang), nama yang digunakan masih menggunakan bahasa Belanda yakni De Poerwokertosche Hulp En Spaarbank Der Inlandsche Hoofden (Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto).








Sejarah Bank Indonesia

                SEJARAH BANK INDONESIA

        Sebagai warga negara Indonesia tentu Anda sudah tidak asing lagi dengan Bank Indonesia atau yang biasa di kenal dengan sebutan BI, namun mungkin hanya sebagian orang yang mengenal dan mengetahui bagaimana sejarah bank Indonesia mulai dari awal keberadaannya hingga terus berkembang seperti saat ini. Bank Indonesia sendiri ialah merupakan perubahan nama serta kekuasaan dari pemerintah Hindia-Belanda ke tangan pemerintah republik Indonesia di masa awal kemerdekaan. Pada tahun 1828 pemerintah Hindia-Belanda mendirikan De Javasche Bank yang merupakan cikal bakal dari Bank Indonesia dan memiliki peranan untuk mencetak sekaligus mengedarkan uang sebagai alat tukar yang sah di wilayah kekuasaan Hindia-Belanda.


      Satu abad berselang Indonesia pun telah menjadi negara yang merdeka, pada tahun 1953 Bank Indonesia di dirikan untuk menggantikan fungsi serta peranan De Javasce Bank yang merupakan bank peninggalan pada masa penjajahan Belanda kala itu. Bank Indonesia yang merupakan bank sentral memiliki tugas baru selain mencetak dan mengedarkan uang di tengah masyarakat, bank Indonesia juga memiliki fungsi lain yaitu di bidang perbankan, moneter serta pengaturan system pembayaran yang di berlakukan oleh pemerintahan pada saat itu.
   


      Setelah 15 tahun berjalan, Pemerintah kemudian menerbitkan undang-undang Bank Sentral yang berisi tentang aturan serta tugas dan kedudukan Bank Indonesia. Dengan adanya undang-undang ini tentunya akan membedakan antara Bank Indonesia dengan bank-bank lain yang memiliki fungsi komersial. Bersamaan dengan penerbitan undang-undang baru tersebut, Bank Indonesia juga di beri tugas tambahan di dalam pemerintahan yaitu membantu pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
     

        Setelah Indonesia mengalami krisis moneter yang berhasil melumpuhkan perekonomian saat itu, di tahun 1999 Bank Indonesia memasuki era baru dalam sejarah Bank Indonesia yaitu sebagai bank sentral independen yang mengemban tugas dan memiliki wewenang demi mencapai dan memelihara kestabilan nilai tukar rupiah. Keseluruhan tugas tersebut tercantum dalam ketetapan undang-undang No.23 Tahun 1999. Dengan status tersebut, Bank Indonesia tidak boleh di intervensi dari pihak manapun dan dalam bentuk apapun. Kedudukan BI sebagai bank yang independen tersebut sangat di perlukan sehingga BI mampu melakukan kewenangannya dalam pelaksanaan fungsi dan peranannya sebagai otoritas moneter secara maksimal.
            Setelahnya Bank Indonesia terus mengalami perkembangan dan beberapa amandemen mengenai undang-undang Bank Indonesia kembali di lakukan yaitu di tahun 2004 yang di konsentrasikan kepada aspek penting yang berhubungan dengan wewenang serta tugas Bank Indonesia. Kemudian pada tahun 2008 di keluarkan undang-undang perubahan kedua atas UU no. 23 tahun 1999. Pada perubahan tersebut juga di tegaskan jika Bank Indonesia juga berperan sebagai bagian atas upaya menjaga stabilitas system keuangan di Indonesia. Dengan adanya perubahan-perubahan tersebut di tujukan agar dapat mewujudkan ketahanan nasional bagi dunia perbankan serta dapat menanggulangi efek dari krisis global dengan usaha peningkatan akses perbankan kepada pelayanan serta pembiayaan pada jangka pendek dari Bank Indonesia.


https://www.google.co.id/amp/s/uangteman.com/blog/info/sejarah-bank-indonesia/amp/

Kamis, 26 April 2018

Bahasa Inggris Bisnis 2

EXERCISE 4:
6.  (I) The speaker was trying to make his point was often interrupted vociferously. REASON : was trying and was often
7.  (C) The fruits were rotting because of the moisture in the crates carrying them to market.
8.  (C) Any students desiring official transcripts should complete the appropriate form.
9.  (I) The advertisements were announcing the half-day sale received a lot of attention.
REASON : were announcing and received
10. (C) The spices flavoring the meal were quite distinctive.

EXERCISE 5:
6.   (C) Those suspected in the string of robberies were arrested by the police.
7.   (I) The pizza is served in this restaurant is the tastiest in the country.
REASON :  served and in
8.   (I) The courses are listed on the second page of the brochure have several prerequisiters.
REASON : are listed and have
9.   (C) All the tenants were invited to the independenceday barbecue at the apartement  complex.
10. (C) Any bills paid by the first of the mount will be credited to your account by the next day.

Minggu, 15 April 2018

Vclass Tugas 2 Sistem Informasi Perbankan


Pada tanggal 25 Maret 20018 PT. Chairunnisa Putri Novelia mendapat persetujuan pinjaman investasi dari Bank ABC senilai Rp. 36.000.000,- untuk jangka waktu 1 tahun. Bunga yang dibebankan sebesar 24% pa. Hitunglah cicilan setiap bulannya jika di hitung  Sliding Rate

1.      Sliding Rate

Bunga = %bunga 1 tahun x (sisa pinjaman) : 12 bulan 

a.Angsuran bulan ke-1 adalah 
- Pokok pinjaman                      Rp. 3.000.000
- Bunga = 24% x Rp. 36.000.000 : 12 bulan =  Rp 720.000
                                                                                 
Jumlah Angsuran 1              Rp. 3.720.000

b.Angsuran bulan ke-2 adalah 
- Pokok pinjaman                      Rp. 3.000.000
- Bunga = 24% x Rp. 33.000.000 : 12 bulan =  Rp 660.000
                                                                                
Jumlah Angsuran 2              Rp. 3.660.000

Demikian pula seterusnya untuk bunga bulan ke 3 sampai bulan 12 perhitungan bunganya tetap dihitung dari sisa pinjamannya. 






Vclass Tugas 1 Sistem Informasi Perbankan

Pada tanggal 25 Maret 20018 PT. Chairunnisa Putri Novelia mendapat persetujuan pinjaman investasi dari Bank ABC senilai Rp. 36.000.000,- untuk jangka waktu 1 tahun. Bunga yang dibebankan sebesar 24%. Hitunglah cicilan setiap bulannya jika di hitung dengan metode Flat Rate.

1. Flat Rate

a. Menghitung pokok pinjaman (pj) perbulan sebagai berikut :
    Pokok pinjaman yang harus dibayar setiap bulan adalah 
    PJ = jumlah pinjaman /  jangka waktu
    PJ = Rp 36.000.000 / 12 Bulan = Rp 3.000.000

b. Menghitung bunga (bg) per tahun :
    BG = bunga x nominal pinjaman x 1/12 bulan
    BG = 24% x Rp 36.000.000 x 1/12 bulan = Rp 720.000

    jadi jumlah angsuran setiap bulan adalah
    - Pokok pinjaman Rp 3.000.000
    - Bunga Rp 720.000
    - jumlah Angsuran Rp 3.720.000
   - Jumlah angsuran ini setiap bulan sama sampai dengan 12 bulan dan jika diuraikan dalam bentuk tabel hasilnya sebagai berikut :