Rabu, 16 November 2016

REPRESENTASI PENGETAHUAN LOGIKA PROPOSISI

1. Logika dan Set
Representasi pengetahuan dengan symbol logika merupakan bagian dari penalaran eksak. Bagian yang paling penting dalam penalaran adalah mengambil kesimpulan dari premis. Logika dikembangkan oleh filusuf Yunani, Aristoteles (abad ke 4 SM) didasarkan pada silogisme, dengan dua premis dan satu konklusi.
Contoh :            
– Premis : Semua wanita adalah makhluk hidup
– Premis : Dewi adalah Wanita
– Konklusi : Dewi adalah makhluk hidup
Cara lain merepresentasikan pengetahuan adalah dengan Diagram Venn.
Diagram Venn merepresentasikan sebuah himpunan yang merupakan kumpulan objek. Objek dalam himpunan disebut elemen.
A ={1,3,5,7} ,  B = {….,-4,-2,0,2,4,…..} ,  C = {pesawat, balon}
Symbol epsilon ε menunjukkan bahwa suatu elemen merupakan anggota dari suatu himpunan, contoh : 1 ε A . Jika suatu elemen bukan anggota dari suatu himpunan maka symbol yang digunakan , contoh : 2  A. Jika suatu himpunan sembarang, misal X dan Y didefinisikan bahwa setiap elemen X merupakan elemen Y, maka X adalah subset dari Y, dituliskan : X  Y atau Y  X.
Operasi-operasi Dasar dalam Diagram Venn:
– Interseksi (Irisan)
C = A ∩ B C = {x  U | (x  A)  (x  B)}
Dimana : ∩ menyatakan irisan himpunan | dibaca “sedemikian hingga”  operator logika AND
– Union (Gabungan)
C = A  B C = {x  U | (x  A)  (x  B)}
Dimana :  menyatakan gabungan himpunan  operator logika OR
 – Komplemen
A’ = {x  U | ~(x  A) }
Dimana : ’ menyatakan komplemen himpunan ~ operator logika NOT

2. Operator Logika
          Operator Boolean atau Operator Logika adalah operator yang digunakan untuk melakukan operasi logika yaitu operator yang menghasilkan nilai TRUE (benar) atau FALSE (salah).
Bebarapa macam operator logika antara lain:
1. and : menghasilkan nilai TRUE jika kedua operand bernilai TRUE
2. or : menghasilkan nilai TRUE jika salah satu operand bernilai TRUE
3. xor : menghasilkan nilai TRUE jika salah satu operand bernilai TRUE tetapi bukan keduaduanya
bernilai TRUE
4. ! : mengasilkan nilai tidak TRUE
5. && : menghasilkan nilai TRUE jika kedua operand bernilai TRUE
6. || : menghasilkan nilai TRUE jika salah satu operand bernailai TRUE

3. Tautologi, Kontradiksi, dan Contingent
                   
Tautologi adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar.
contoh pernyataan tautologi adalah:
(p 
ʌ q) => q
untuk membuktikan pernyataan diatas adalah tautologi, simak tabel kebenaran untuk tautologi
(p 
ʌ q) => q berikut;










\
contoh tabel kebenaran tautologi


contoh lain pernyataan tautologi adalah:
a. ((p => q) 
ʌ (r => q)) => ((p v r) =>q
b. (p 
ʌ  ~q) => p


KONTRADIKSI
Kontradiksi adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai salah.
contoh pernyataan kontradiksi:
 p 
ʌ (~p ʌ q)
tabel kebenaran pernyataan kontradiksi  p 
ʌ (~p ʌ q):
Contoh tabel kebenaran kontradiksi

contoh lain pernyataan kontradiksi adalah:
a. (p 
ʌ ~p)


CONTINGENT
Contingent (Kontingensi) adalah semua pernyataan majemuk yang bukan merupakan tautologi atau kontradiksi. Dengan kata lain, pada kontingensi nilai kebenarannya ada yang benar dan ada yang salah. Berikut sebuah contoh pernyataan  majemuk kontingensi
\




















\
Pada tabel di atasdapat dilihat bahwa:
~(p => 1)^ (p ^ ~q = S B S S

Dengan demikian, pernyataan bukan tautologi dan bukan kontradiksi melainkan sebuah kontingensi.


4.  Resolusi Logika Proposisi

          Proporsi adalah suatu pernyataan yang dapat bernilai benar (B) atau salah (S).Simbol-simbol seperti P dan Q menunjukkan proporsi.Dua atau lebih proporsi dapat digabungkan dengan menggunakan operator logika :
1.   Konjungsi : and
2.   Disjungsi : ord
3.   Negasi : not
4.   Implikasi : if-then
5.   Ekuivalensi
Untuk melakukan inferensi pada logika proposisi dapat dilakukan dengan menggunakan resolusi.Resolusi adalah suatu aturan untuk melakukan inferensi yang dapat berjalan secara efisien dalam suatu bentuk khusus.Bentuk khusus tersebut dikenal dengan nama conjunctive normal form (CNF) yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·         Setiap kalimat merupakan disjungsi literal
·         Semua kalimat terkongjungsi secara implicit
Pada logika proposisi, prosedur untuk membuktikan proposisi P dengan beberapa aksioma F yang telah diketahui, dengan menggunakan resolusi, dapat dilakukan melalui algortima sebagai berikut :
1.   Konversikan semua proposisi F ke bentuk CNF
2.   Negasikan P, dan konversikan hasil negasi tersebut ke bentuk klausa. Tambahkan ke himpunan klausa yang telah ada pada langkah 1
3.   Kerjakan hingga terjadi kontradiksi atau proses tidak mengalami kemajuan :
1.   Seleksi 2 klausa sebagai klausa parent
2.   Bandingkan (resolve) secara bersama-sama.Klausa hasil resolve tersebut dinamakan resolven.Jika adalah pasangan literal L dan negasi L, eliminir dari resolvent
3.   Jika resolvent berupa klausa kosong, maka ditemukan kontradiksi.Jika tidak, tambahkan ke himpunan klausa yang telah ada.
Contoh kasus :
P : Andi anak yang cerdas
Q : Andi rajin belajar
R : Andi akan menjadi juara kelas
S : Andi makannya banyak
T : Andi istirahatnya cukup
Kalimat yang terbentuk :
·         Andi anak yang cerdas
·         Jika Andi anak yang cerdas dan Andi rajin belajar, maka Andi akan menjadi juara kelas
·         Jika Andi makannya banyak atau Andi istirahatnya cukup, maka Andi rajin belajar
·         Andi istirahatnya cukup
Setelah dilakukan konversi ke bentuk CNF, didapat :
·         Fakta ke-2 : Andi tidak cerdas atau Andi tidak rajin belajar atau Andi akan menjadi juara kelas.
·         Fakta ke-3 : Andi tidak makan banyak atau Andi rajin belajar
·         Fakta ke-4 : Andi tidak cukup istirahat atau Andi rajin belajar
Ditemukan kontradiksi sehingga pembuktian selesai
Kelebihan logika proposisi :
  Bentuknya sudah umum ditemukan ketika belajar tentang logika matematika
Kelemahan logika proposisi :
·         Pengubahan ke dalam bentuk CNF masih terasa sulit apabila tidak mengerti bagaimana cara mengubahnya
·         Tidak semua pernyataan dapat diubah ke dalam logika proposisi, oleh karena itu digunakan logika predikat

http://yanworks.blog.binusian.org/2010/03/09/tugas-intelegensia-semu-forum
operatorboolean




operatorboolean


Tidak ada komentar:

Posting Komentar