Bagian 6
Penigkatan Pelayanan Berkelanjutan
PENGANTAR
Setelah solusi layanan manajemen telah dilaksanakan, adalah penting untuk tidak duduk kembali dan berpikir bahwa pekerjaan telah selesai. Semua aspek lingkungan akan terus berubah, dan penyedia layanan harus selalu terus mencari perbaikan. peningkatan pelayanan berkelanjutan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perbaikan ini diidentifikasi dan diimplementasikan. Kinerja penyedia layanan TI terus diukur dan perbaikan yang dibuat untuk proses, layanan TI dan infrastruktur TI untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan efektivitas biaya.
Setelah solusi layanan manajemen telah dilaksanakan, adalah penting untuk tidak duduk kembali dan berpikir bahwa pekerjaan telah selesai. Semua aspek lingkungan akan terus berubah, dan penyedia layanan harus selalu terus mencari perbaikan. peningkatan pelayanan berkelanjutan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perbaikan ini diidentifikasi dan diimplementasikan. Kinerja penyedia layanan TI terus diukur dan perbaikan yang dibuat untuk proses, layanan TI dan infrastruktur TI untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan efektivitas biaya.
MAKSUD DAN TUJUAN
Tujuan
Peningkatan Pelayanan berkelanjutan (CSI) bertujuan untuk memberikan nilai bisnis dengan memastikan bahwa pelaksanaan manajemen pelayanan terus memberikan manfaat bisnis yang diinginkan.
tujuan
CSI memiliki tujuan sebagai berikut:
• Untuk meninjau, menganalisis dan membuat rekomendasi di mana perbaikan dapat dilakukan pada setiap titik sepanjang siklus hidup.
• Untuk meninjau dan menganalisis prestasi tingkat layanan terhadap sasaran.
• Untuk mengidentifikasi dan menerapkan kegiatan individu untuk meningkatkan kualitas layanan dan efisiensi dan efektivitas proses manajemen pelayanan.
• Untuk meningkatkan efektivitas biaya memberikan layanan TI tanpa mempengaruhi kepuasan pelanggan.
• Untuk menerapkan metode manajemen berkualitas untuk menunjang kegiatan perbaikan berkesinambungan.
CSI harus menjadi tujuan bagi setiap orang dalam organisasi, tetapi kegiatan perbaikan hanya akan terjadi jika mereka dikelola dengan baik. Seorang pemilik senior yang responsible harus diangkat dan mereka harus memiliki otoritas yang tepat
Peningkatan Pelayanan berkelanjutan (CSI) bertujuan untuk memberikan nilai bisnis dengan memastikan bahwa pelaksanaan manajemen pelayanan terus memberikan manfaat bisnis yang diinginkan.
tujuan
CSI memiliki tujuan sebagai berikut:
• Untuk meninjau, menganalisis dan membuat rekomendasi di mana perbaikan dapat dilakukan pada setiap titik sepanjang siklus hidup.
• Untuk meninjau dan menganalisis prestasi tingkat layanan terhadap sasaran.
• Untuk mengidentifikasi dan menerapkan kegiatan individu untuk meningkatkan kualitas layanan dan efisiensi dan efektivitas proses manajemen pelayanan.
• Untuk meningkatkan efektivitas biaya memberikan layanan TI tanpa mempengaruhi kepuasan pelanggan.
• Untuk menerapkan metode manajemen berkualitas untuk menunjang kegiatan perbaikan berkesinambungan.
CSI harus menjadi tujuan bagi setiap orang dalam organisasi, tetapi kegiatan perbaikan hanya akan terjadi jika mereka dikelola dengan baik. Seorang pemilik senior yang responsible harus diangkat dan mereka harus memiliki otoritas yang tepat
PRINSIP UTAMA
Pendekatan peningkatan pelayanan berkelanjutan
pendekatan dari peningkatan pelayanan berkelanjutan (lihat Gambar 6.1) dapat diterapkan untuk setiap rencana perbaikan. Pendekatan ini terdiri dari enam langkah:
Pendekatan peningkatan pelayanan berkelanjutan
pendekatan dari peningkatan pelayanan berkelanjutan (lihat Gambar 6.1) dapat diterapkan untuk setiap rencana perbaikan. Pendekatan ini terdiri dari enam langkah:
Gambar
(1) Memperjelas visi, dengan mempertimbangkan baik bisnis dan visi TI , misi, tujuan dan
sasaran, dan memastikan bahwa setiap orang memiliki pemahaman yang sama. Visi
yang aspiratif dan mewakili keadaan yang diinginkan.
(2) Menilai situasi saat ini dan membentuk dasar dari mana organisasi saat ini. Hal ini dapat menantang dan dalam hal ini dibutuhkan untuk menjadi jujur, yang mengapa masukan eksternal dapat berguna.
(3) Tentukan langkah menuju visi berdasarkan prioritas untuk perbaikan dan menetapkan target terukur. Hal ini biasanya tidak mungkin untuk melompat dari mana pun Anda saat ini langsung ke kondisi yg diwakili oleh visi.
(4) Dokumen rencana perbaikan, menggunakan layanan dan perbaikan proses teknik.
(5) Memantau prestasi, membuat penggunaan langkah-langkah dan metrik yang tepat seperti yang didefinisikan sebelumnya.
(6) Menjaga momentum dengan memastikan bahwa perbaikan tertanam dan mencari peluang perbaikan lebih lanjut.
(2) Menilai situasi saat ini dan membentuk dasar dari mana organisasi saat ini. Hal ini dapat menantang dan dalam hal ini dibutuhkan untuk menjadi jujur, yang mengapa masukan eksternal dapat berguna.
(3) Tentukan langkah menuju visi berdasarkan prioritas untuk perbaikan dan menetapkan target terukur. Hal ini biasanya tidak mungkin untuk melompat dari mana pun Anda saat ini langsung ke kondisi yg diwakili oleh visi.
(4) Dokumen rencana perbaikan, menggunakan layanan dan perbaikan proses teknik.
(5) Memantau prestasi, membuat penggunaan langkah-langkah dan metrik yang tepat seperti yang didefinisikan sebelumnya.
(6) Menjaga momentum dengan memastikan bahwa perbaikan tertanam dan mencari peluang perbaikan lebih lanjut.
Menyampaikan
perbaikan
ITIL merekomendasikan bahwa suatu daftar CSI adalah dijaga untuk mencatat peluang perbaikan dan mengelompokkannya menjadi kecil, menengah dan besar. Waktu yang diharapkan untuk menerapkan setiap peluang bersama-sama dengan keuntungan yang diharapkan dan terukur juga harus terindikasi. Bersama-sama, informasi ini memperbolehkan prioritas dari sistem manajemen peluang perbaikan. Catatan CSI yang harus dijaga sebagai bagian dari sistem manajemen pengetahuan layanan. Catatan CSI adalah tanggung jawab dan dipertanggung jawabkan oleh manajer CSI.
Kunci untuk perbaikan sukses adalah pengukuran. CSI pendukung penggunaan indusri pendekatan seperti model '-Do-Check-Act Rencana' Deming (lihat Bab 34) dan proses yang dikenal sebagai 'proses perbaikan tujuh langkah' (lihat Bab 32).
KESEMPURNAAN DENGAN PERBAIKAN PROSES
BERKELANJUTAN
(countinous process improvement )
(countinous process improvement )
Keputusan-keputusan
strategik akan diambil oleh pimpinan puncak berdasarkan suatu analisa strategis
yang bertolak dari kesadaran, kecerdasan dan akal untuk mengubah keadaan sesuai
dengan perubahan faktor eksternal dan internal.Untuk menggerakkan perubahan
itu, maka kepemimpinan harus memiliki keterampilan yang berkaitan dengan
hal-hal mengintreprestasikan hasil analisa kedalam tingkat-tingkat interpensi
dalam melaksanakan arah perubahan dimasa depan.
Organisasi
yang berdasarkan Kualitas sebaiknya berusaha untuk mencapai
kesempurnaan dengan perbaikan proses berkelanjutan (countinous process improvement ) pada
bisnis dan proses produksi. Tentu saja kesempurnaan itu tidak mungkin
karena perjalanan itu
tidak pernah berhenti.Perbaikan terus menerus berarti tidak cepat puas
dengan melakukan pekerjaan yang bagus atau proses tetepi juga berusaha untuk
perbaikan tugas atau
proses. Hal ini sesuai dengan pengukuran berkesinambungan dan tim
pemecahan masalah dalam aktifitas kerja. Perbaikan berkelanjutan dapat dilakukan dengan pendekatan
Quality Assurance (QA), dimana system yang menjadi penentu apakah suatu produk
lulus atau tidak, lewat audit / sampling. Temuan yg ada akan ditindaklanjuti
dan dimonitor kembali supaya kesalahan sebelumnya jangan terulang lagi. Seperti
:
1. Untuk Mengetahui Definisi Proses Perbaikan Mutu
Berkelanjutan
2 Untuk Mengetahui Prinsip Proses Perbaikan
Mutu Berkelanjutan
3. Untuk Mengetahui Dasar Proses Perbaikan Mutu
Berkelanjutan
4. Untuk Mengetahui Cara dan
Strategi Proses Perbaikan Mutu Berkelanjutan
5. Untuk Mengetahui pendekatan QA dan Tujuan QA
DEFINISI PROSES
PERBAIKAN MUTU BERKELANJUTAN
Ø Perbaikan (improvement) adalah
sebuah kegiatan yang dilakukan untuk tujuan
strategis sepertipengurangan
waktu siklus, pengurangan biaya, dan peningkatan kepuasan pelanggan. Hal ini
termasuk perbaikan langsung dalam kegiatan misi (produksi,
desain, pengujian dll).
Ø Perbaikan mutu
berkelanjutan (continuous quality improvement) adalah sebuah siklus
proses terstruktur untuk memperbaiki sistem dan proses kerja dalam
suatu organisasi atau kegiatan.
Siklus ini
mencakup identifikasi area yang berpeluang untuk perbaikan, mendefinisikan
masalah dalam
area tersebut,
menguraikan urutan kegiatan (proses) yang terjadi di area
tersebut, menetapkan hasil
yang
diinginkan dari proses dan persyaratan yang dibutuhkan untuk
mencapainya, memilih langkah-
langkah
spesifik dalam proses belajar, mengumpulkan dan
menganalisis data tentang proses,
dan tindakan
perbaikan, dan pemantauan hasil tindakan tersebut.
Perbaikan mutu
berkelanjutan didasarkan pada pendekatan tim dan
membutuhkan tim pengembangan
yang terdiri
dari staf dari bidang fungsional dan tingkatan yang berbeda dalam
organisasi. Metode ini
mengasumsikan
bahwa sistem apapun selalu dapat ditingkatkan dan karenanya
menekankan proses
perbaikan yang
terus-menerus, yang membutuhkan komitmen jangka panjang organisasi
dan kerjasama
tim yang
efektif.
2.2 PRINSIP
PROSES PERBAIKAN BERKELANJUTAN
Keberhasilan
memperbaiki dari satu posisi dan mempertahan posisi daur hidup yang prima,
memerlukan 7 prinsip untuk mengembangkan proses perbaikan yang berkelanjutan
seperti dibawah ini :
1. Usaha peningkatan yang berkelanjutan adalah menjadi
tugas dan kewajiban semua orang yang mencakup komunikasi, mengurangi kesalahan,
pengurangan biaya, kepuasan pelanggan keluar dan kedalam, produktivitas
(efesiensi, efektip, kualitas).
2. Perbaikan terus menerus merupakan kebutuhan yang
sejalan dengan tindakan proaktif dan antisipasi.
3. Pelaku pembaharuan harus memiliki perhatian untuk
setiap proses dan setelah pelaksanaan sampai pada tingkat terbawah.
4. Setiap langkah dalam pelaksanaan haruslah dalam
kerangka kerja yang sistimatis untuk mendapatkan hasil yang berkwalitas.
5. Membangun terciptanya informasi terbuka dengan adanya
keinginan saling menukar dan membagikan informasi secara terus menerus
berlandaskan nilai dan kapabilitas melalui adanya methoda mengantisipasi
masalah, data sebagai peluang untuk peningkatan, meneruskan solusi dan ide-ide,
adanya semangat dan imbalan yang diberikan.
6. Adanya pemahaman untuk tidak memaksakan suatu solusi
dan mendengarkan pendapat orang lain dalam usaha mewujudkan kualitas melalui
kebersamaan dalam tim, dorongan untuk memfokuskan diatas masalah mereka,
menggerakkan semangat dalam menyampaikan ide-ide.
7. Peningkatan didasarkan kepedulian individu, bukan
organisasi sehingga mereka dapat berkontribusi dalam ide-ide.
2.
DASAR PROSES PERBAIKAN BERKELANJUTAN
Ada lima jalan dasar untuk perbaikan:
1. Mengurangi
resources ( Sumber
daya)
2. Mengurangi
kesalahan
3. Mencapai
atau melebihi
keinginan konsumen
4. Jadikan
proses aman
5. Jadikan
proses lebih memuaskan bagi yang melakukanya.
STRATEGI PROSES
PERBAIKAN BERKELANJUTAN
Ada empat strategi perbaikan utama; memperbaiki, penyempurnaan, pembaharuan, dan reengineering. Hal ini juga berarti benar bahwa penggabungan yang tepat dari strategi akan menghasilkan perbaikan yang tidak pernah berakhir.
Ada empat strategi perbaikan utama; memperbaiki, penyempurnaan, pembaharuan, dan reengineering. Hal ini juga berarti benar bahwa penggabungan yang tepat dari strategi akan menghasilkan perbaikan yang tidak pernah berakhir.
2.5 CAR MELAKUKAN PERBAIKAN
BERKELANJUTAN
1) Melihat semua kerja sebagai sebuah
proses. Jadikan semua proses efeksif, efisien dan mudah disesuaikan.Proses
adalah interaksi beberapa kombinasi dari manusia, material, peralatan, metoda,
pengukuran, dan lingkungan, untuk memproduksi keluaran sepreti produk, jasa,
atau input dari proses yang lain. Dengan harapan untuk mendapatkan masukan dan
keluaran yang terukur, suatu proses harus memiliki aktivitas nilai tambah dan
bisa diulang. Proses juga harus efektif, efisien, mudah dikontrol, dan mudah
beradaptasi. Proses mengacu kepada aktivitas bisnis dan
produksi dari suatu organisasi. Bisnis proses seperti purchasing,
engineering, accounting, dan marketing adalah area yang memunkinkan untuk
dilakukan perbaikan terus menerus.
2)Antisipasi perubahan keinginan pelanggan.
3)Pengontrolan performa proses dan pengukuran
seperti penurunan scrap dsb.
4) Memperbaiki
ketidakpuasan pelanggan dengan level performa saat ini.
5) Mengurangi
pemborosan dan mengolah kembali jika memungkinkan.
6) Hilafitas yang tidak memberikan
nilai tambah ke produk atau jasa
7)Hapus ketidaksesuaian dalam semua tingkatan
8)Gunakan perbandingan untuk meningkatkan keunggulan persaingan.
9) Berinovasi untuk memperoleh terobosan mencapai
10)Gunakan peralatan teknik seperti : SPC, DOE, Bench Marking, QFD dsb.
PENDEKATAN QA ( Quality Assurance )
PENGERTIAN
Pelayanan Kesehatan (Quality Assurance
in Health Care )
mutu (quality assurance / QA) sering
diartikan asuransi.
v Dr. Heather Palmer (1983) dari universitas Harvard
QA adalah “suatu proses pengukuran mutu, menganalisa
kekurangan yangditemukan dan membuat kegiatan untuk meningkatkan penampilan
yang diikuti dengan pengukuran muku kembali untuk menentukan apakah peningkatan
telah dicapai”.Ia adalah suatu kegiatan yang sistematik, suatu siklus kegiatan
yang mempergunakan standart pengukuran.
v joint commission on accreditation of hospital (JCAH) badan yang
menyelengarakan akreditasi di amerika
“QA adalah suatu program berlanjutyang disusun secara objektif dan sistematik, memantau dan menilai
mutu dankewajaran asuhan (perawatan) terhadap pasien, menggunakan kesempatanuntuk meningkatkan asuhan pasien dan memecahkan
masalah yangterungkap”.
v ISO 8402
QA adalah “semua kegiatan sistematik dandirencanakan
yang diperlukan untuk memberikan kepercayaan yang memadaisehingga produk dan pelayanannya memuaskan sesuai
dengan syarat – syarat kualitas”
v ANSI/ASQS (1978)
QA adalah “semua kegiatan yang direncanakanyang
diperlukan untuk memberikan kepercayaan yang memadai sehingga produk atau
pelayanannya memuaskan sesuai dengan kebutuhan”.
v JIZ 8101
QA adalah : “kegiatan yang direncanakan yang
diperlukan untuk memberikan kepercayaan yang memadai sehingga produk ataupelayanannya memuaskan sesuai dengan kebutuhan”.
v Dr. K. Ishikawa mengatakan,
“QA dimaksudkan untuk menjamin mutudimana
konsumen dapat membeli dan menggunakan dengan kepercayaan
dankepuasan dan masih dapat digunakan untuk jangka panjang”.
v Drs. Rueles dan Frenk dari mexico
QA adalah “suatup roses sistematik untuk menutup gap
antara kinera yang ada dan outcomeyang
diharapkan”.
v Lori Di Prete Brown,
Quality Assurance adalah suatu susunan kegiatan –
kegiatan yang dilaksanakan untuk menyusun standar – standar dan untuk memonitor
dan menigkatkan kinerja sehingga pelayanan yang diselengarakan sedapat mungkin
adalah efektif dan selamat”.
v Dr. Donalt Berwick, ahli CQI dari US,
pendekatan QA adalah
“suatu pendekatan pengorganisasian secara terintegrasi untuk mempertemukan kebutuhan pasien dan harapan pasien dengan
manajemenserta staf pada waktu proses peningkatan dan pelayanan dengan
mengunakanteknik kuantitatif dan piranti analitis”
Dari beberapa pengertian diatas bisa kita simpulkan
bahwa “ pendekatan QA (Quality Assurance) adalah semua penataan –
penataan dan kegiatan – kegiatan yang dimaksud untuk menjaga keselamatan,
memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan”.
2. TUJUAN QA
QA mempunyai tujuan untuk :
1.Menjaga mutu proses pelayanan
kesehatan, agar sesuai dengan standaroperatif prosedur pelayanan kesehatan,
meningkatkan kepatuhan petugas agardalam melakukan pelayanan senantiasa
berpegang pada standar pelayananyang
seharusnya
2.Menjaga agar pelayanan
kesehatan mutunya tetap terjamin sesuai denganharapan dan memberikan kepuasan
kepada pelanggan atau pasien.
3. Melihat kekurangan yang ada
dalam proses pelayanan dan berusahamemperbaiki.
4. Meningkatkan mutu struktur,
proses dan outcome.
5.The American Hospital Association
mengemukakan bahwa tujuan QA adalah“upaya untuk identifikasi dan
memecahkan masalah dalam pemberian pelayanan kepada pasien
dan mencari atau memanfaatkan peluang yang ada untuk meningkatkan mutu pelayanan secara terpadu”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar